Didalam Al-Hajj (22) ayat 73 Allah menggunakan perumpamaan seekor
lalat, dengan mengatakan bahwa tidak ada suatu makhluk pun yang dapat
menciptakan seekor lalat kecuali Allah.
[22:73] Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah
sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka
bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari
mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat
lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.
Mengapa
Allah mengambil perumpamaan seekor lalat ? Ketika Allah membuat
perumpamaan terhadap sesuatu, maka selalu ada hikmah dibalik itu.
Bukankah telah disebutkan di dalam Al-Baqarah ayat 26 bahwa Allah tidak
malu untuk membuat perumpamaan semisal nyamuk sekalipun ?
Dengarkanlah kepada perumpamaan itu
"
Yaa ayyuhal n-naasu dhuriba matsalun fa-istami'uu lahu",
"wahai manusia, telah dibuat perumpamaan maka dengarkanlah itu". Di
redaksi selanjutnya diketahui bahwa perumpamaan tersebut adalah lalat.
"Dengarkanlah itu", mengandung pesan : dengarkanlah sang perumpamaan.
Ya, dengarkanlah lalat. Dengarkanlah lalat ketika dia terbang, apa yang
menyebabkan lalat mengeluarkan bunyi ketika dia terbang ? Apakah yang
menyebabkan hal itu ?
Lalat termasuk ke adalam ordo
Diptera atau serangga dengan dua sayap. Ordo
diptera ini sering pula dinamakan dengan serangga terbang sejati (
true flies).
Ketika lalat terbang, seringkali kita mendengar suara mendengung.
Suara ini diakibatkan oleh kepakan sayap lalat tersebut. Lalat rumah
mampu terbang dengan frekuensi kepakan sayap mencapai 200 kepakan per
detik, dengan kemampuan terbang yang luar biasa. Lalat mampu terbang
seketika langsung dengan kecepatan yang tinggi tanpa perlu melaju di
landasan sebagaimana pesawat terbang, atau tanpa perlu dengan kecepatan
bertahap sebagaimana helikopter. Lalat juga terkenal dengan kemampuan
manuver terbangnya yang sangat luar biasa, mampu melakukan gerakan
jungkir balik dan akrobatik tanpa cacat, dan mampu mendarat dengan
sempurna di suatu permukaan benda.
Kemampuan terbang lalat ini
tidak terlepas dari struktur lalat itu sendiri. Di sayap lalat terdapat
pipa-pipa berongga yang membuat sayap-sayap lalat ringan dan kuat.
Organ yang berbentuk seperti palu di bawah sayapnya membantu lalat
untuk menjaga keseimbangan ketika terbang. Bentuk sayap lalat yang
aerodinamis dan juga dengan adanya rambut-rambut halus dengan berbagai
struktur dan ukuran, membantu mengontrol udara yang mengalir di
permukaan sayapnya ketika terbang. Tepian sayap lalat yang bergigi
membantu lalat dari turbulensi udara selama dia terbang. Desain sayap
yang sangat tipis dan aerodinamis dengan frekuensi kepakan sayap yang
sangat tinggi, membuat seringkali lalat mengeluarkan bunyi mendengung
ketika terbang.
Struktur
sayap lalat yang luar biasa ini dan kemampuan terbang lalat belum
dapat ditiru manusia sampai saat ini, bukti ke-maha-kuasaan dan
ke-maha-telitian Allah dalam menciptakan makhluk-Nya. "
Dengarkanlah lalat",
demikian Al-Qur'an menyebutkan, menyuruh manusia untuk mengeksplorasi
suatu ciptaan Allah yang sangat mengagumkan, yang terdapat dalam suatu
makhluk yang sangat kecil, yang seringkali dianggap remeh oleh manusia.
Mereka tidak akan dapat menciptakan seekor lalat pun
"
...
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat
menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk
menciptakannya ...". Disini Allah menantang dan menegaskan bahwa
siapapun, dari semua makhluk, tidak akan ada yang sanggup membuat seekor
lalat pun. Seluruh anggota tubuh lalat merupakan suatu karya seni yang
sempurna.
Masing-masing mata lalat terdiri dari ribuan struktur
hexagonal kecil yang dinamakan ommatidia. Tiap ommatidia ini memiliki
lensa-lensa sendiri, sel pigmen yang terisolasi antara satu dengan yang
lain, dan juga sebuah kerucut kristal. Mata yang terdiri dari
ommatidia ini di sebut sebagai
compound eye, yang mampu melihat
dengan sudut yang sangat lebar dan mampu mendeteksi benda dengan
kecepatan yang cepat seperti polarisasi cahaya. Di bawah adalah gambar
hasil pembesaran mikroskop dari mata lalat.
Setiap
rambut yang ada di tubuh lalat berfungsi sebagai penerima sinyal
khusus yang membuat lalat mampu mendeteksi adanya getaran meskipun
kecil. Mulut lalat berbentuk seperti pipa atau belalang dengan ujung
seperti spon sebagai pengecap rasa. Tubuh lalat ditutupi dengan protein
yang dinamakan chitin. Chitin bersifat tidak tembus air. Begitu pula
kaki lalat, terbuat dari chitin, yang sangat tipis dan memiliki
bagian-bagian seperti kail di ujungnya, yang memungkinkan lalat untuk
hinggap bahkan di bidang-bidang vertikal.
Jika jantung pada
manusia memompa darah melalui pembuluh darah, jantung pada lalat
memompa darah ke setiap sela-sela diantara organ dalam lalat. Dan jika
manusia menggunakan paru-paru untuk bernafas, maka lalat memiliki pipa
kapiler yang dinamakan sebagai trakea yang langsung membawa udara ke
dalam jaringan-jaringannya.
Dengan komponen yang sama, manakah
yang lebih rumit pembuatannya, jam yang kecil ataukah jam yang besar ?
Pembuat jam pastilah mengatakan jam yang kecil. Namunpun demikian, bagi
Allah tidak ada yang sulit bagi-Nya. Dialah yang maha Berkehendak,
cukup bagi-Nya mengatakan "Jadilah" maka jadilah sesuatu itu. Tidak ada
satu makhluk pun, tidak malaikat, jin, setan maupun manusia yang mampu
menciptakan seekor lalat pun.
Manusia mungkin dapat melakukan
kloning seekor lalat. Namun proses kloning tentu saja berbeda dengan
"menciptakan". Proses kloning tetap membutuhkan telur dari jenis yang
di kloning, tidak membuat dari sesuatu yang sebelumnya tidak ada
menjadi ada. Walaupun seluruh makhluk bersatu untuk membuat seekor
lalat, mereka tidak akan dapat melakukannya.
Sesuatu yang dirampas lalat tidak akan dapat direbut kembali
Diatas
telah diuraikan bahwa mulut lalat berbentuk seperti pipa atau belalai
dengan ujung yang menyerupai spon. Karena lalat tidak memiliki gigi,
ketika lalat hinggap di suatu benda yang dianggap sebagai makanan, maka
lalat akan menjulurkan bagian mulutnya sampai ujungnya yang seperti
spon tersebut menyentuh benda tersebut. Setelah memastikan itu adalah
makanan, kemudian lalat akan mengeluarkan semacam cairan enzim yang
akan meluruhkan makanan tersebut menjadi cairan untuk selanjutnya
diserap oleh lalat sebagai makanan.
Ya, "Dan jika lalat itu
merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali
dari lalat itu", karena apa yang direbut lalat, telah menjadi bentu
yang lain, dalam hal ini menjadi cair untuk kemudian dimakan oleh
lalat. Makanan yang telah meluruh menjadi cair ini tentu saja tidak
dapat dijadikan padat kembali seperti sediakala.
Tidak ada
sesuatu yang diciptakan Allah dengan sia-sia. Lalat diciptakan Allah
untuk membantu membersihkan lingkungan dari kuman-kuman penyakit yang
ada di dalam kotoran atau sampah-sampah yang dibuang. Kemampuan lalat
untuk dapat bertahan dari berbagai macam bakteri yang masuk ke dalam
tubuh mereka, yang ikut masuk pada saat mereka menyerap makanan mereka,
membuat ilmuwan tertarik untuk melakukan ekstrak antiobiotik dari
tubuh lalat ini. Ekstrak antibiotik dari tubuh lalat ini dilakukan
dengan melarutkan tubuh lalat kedalam etanol selama beberapa hari,
kemudian memisahkan etanol dari larutan ini sehingga yang tersisa
hanyalah hasil sekresi lalat tersebut, sebagaimana yang dilakukan oleh
para ahli riset Australia yang dapat dibaca di
http://www.upi.com/Science_News/2002/10/01/Flies-could-hold-key-to-new-antibiotics/UPI-25461033481700/
Larva
lalat memiliki kemampuan memakan yang sangat tinggi, lebih tinggi
daripada lalat devasa, memakan hampir apa saja yang ada di
sekelilingnya, termasuk kuman-kuman sehingga larva-larva lalat ini
sering pula di gunakan dalam pengobatan.
"
... Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah ...". Hanya Allah-lah yang kuat, seluruh makhluk lemah dihadapan-Nya....
Wallahu a'lam
Maha benar Allah dengan segala firman-Nya